Rumah Budaya, Agar Indonesia Lebih Dikenal Dunia

ANKARA, TURKI, KOMPAS.com--Sekira seratusan orang warga Indonesia dan warga Turki yang mencintai Indonesia hadir dalam acara Diseminasi Pengembangan Rumah Budaya Indonesia yang berlangsung pada Senin, 3 Desember 2012 mulai pukul 17.00 hingga pukul 20.00 waktu Turki di Park Hotel, Ankara, Turki.
Tujuan penyelenggaraan acara tersebut adalah untuk memberi pemaparan  mengenai konsep Rumah Budaya Indonesia di mancanegara, termasuk Turki. Melakukan uji petik kondisi, kelayakan dan kesiapan wilayah sasaran untuk mengembangkan Rumah Budaya Indonesia (RBI) di mancangeara. Serta menguatkan citra dan eksistensi kekaytaan dan keragaman budaya Indonesia pada dunia.
Kelak, diharapkan RBI dapat difungsikan sebagai tempat bagi ekspresi kebudayaan Indonesia, tempat pembelajaran budaya Indonesia, serta tempat untuk melakukan promosi dan advokasi kebudayaan Indonesia di dunia internasional.
Bertindak sebagai narasumber adalah Ir. Harjana Soeroer, M.Arch. Menurut Harjana, pentingnya pengembangan Rumah Budaya Indonesia di mancanegara menjadi bagian dari upaya membangun peradaban dunia melalui kebudayaan. Dalam hal ini, RBI sebagai alat diplomasi budaya guna mendukung eksistensi negara dalam konstelasi dunia internasional.
Rumah Budaya dikembangkan guna memperkenalkan keragaman warisan budaya Indonesia pada dunia. Dengan demikian, citra serta apresiasi masyarakat internasionalk terhadap Indonesia akan semakin meningkat.
Saat diberi kesempatan bertanya dan memberi masukan, yang hadir pun langsung berebut unjuk jari. Zainuddin Lubis, salah seorang warga Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Ankara misalnya, mengaku dirinya telah membuat konsep semacam Rumah Budaya Indonesia. Menurutnya, target RBI model yang digagasnya itu masuk ke kampus-kampus lantaran dia meyakini bahwa mahasiswa itu adalah agen perubahan. "Kalau perlu, budaya Indonesia masuk kurikulum sekolah di Turki," ujar Zainuddin seraya meyakinkan bahwa orang Turki sangat menggemari seni tari Indonesia, sehingga mereka pasti akan senang jika bisa mempelajari tarian Indonesia sejak di bangku sekolah.
Sementara Yaumil yang menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Ankara mengaku, dirinya dan kawan-kawan anggota PPI Ankara siap membantu program RBI. "Selama ini puyn kami sudah mempromosikan Indonesia di sini (Turki) melalui seni tari Indonesia," tutur Yaumil.
"Asal jangan membawa serta kebudayaan yang negatif seperti korupsi! Rumah Budaya Indonesia harus dikelola secara transparan," tutur Chadi yang kini menuntut ilmu di Bilkent University, Ankara.
"Saya akan membantu semampu saya. Pokoknya saya akan membalas 'utang-utang' saya ke Indonesia melalui rumah budaya ini," ujar Faruk Ozkan, warga Turki yang pernah menetap selama 11 tahun di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Turki Nahari Agustini beserta staf KBRI Turki.

Sumber: Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar