Berbagai masukan diharapkan pada Uji Publik Pengembangan Kurikulum 2013.

Palembang--Setelah resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan uji publik pengembangan kurikulum 2013 pada Kamis, 29 Nopember 2013 di Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus melakukan uji publik Kurikulum 2013 ke berbagai provinsi di Indonesia, salah satunya provinsi Sumatera Selatan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh dalam sambutannya di Griya Agung Gubernuran Sumatera Selatan (2/12) mengatakan uji publik ini terbuka untuk diberi masukan, disempurnakan, diperbaiki, dan di review. Dengan uji publik ini diharapkan ada rasa memiliki dan tanggung jawab  dari publik.
Kurikulum, menurut Mendikbud, perlu disempurnakan mengingat urgensi rasionalitas yang kuat, yaitu "penting dan genting". Rasionalitas "penting" mengingat inilah momentum yang tepat untuk mempersiapkan generasi 100 tahun Indonesia merdeka dengan memaksimalkan  potensi bonus demografi yang relatif tinggi. "Kita harus berani mentransfromasikan populasi usia produktif ini untuk menjadi orang-orang yang mempunyai kompetensi, melalui pendidikan," jelasnya.
Rasionalitas "genting" mengingat kurikulum harus disesuaikan  dengan perubahan zaman. "Tujuannya kita inginkan yaitu membuat manusia yang bermartabat, berbudaya, dan memiliki karakter kebangsaan yang kuat," ujar Mendikbud.
Lebih lanjut Mendikbud memaparkan bahwa pendidikan pada dasarnya adalah transformasi nilai. Prosesnya dipengaruhi oleh efektifitas interaksi antara murid dan guru, efektifitas pemahaman terhadap interaksi tersebut, dan efektifitas penyerapan.
Mendikbud juga menekankan esensi Kurikulum terbaru ini adalah basis kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis Sikap, keterampilan, dan pengetahuan (attitude, skill, dan knowledge).
"Kurikulum ini memberi kewenangan pada satuan pendidikan untuk mengembangkannya. Pusat menyiapkan kurikulum semantap-mantapnya, dan guru mempunyai ruang untuk mengembangkannya," jelasnya.
Adapun ciri Kurikulum 2013 yang paling mendasar adalah guru harus lebih banyak mencari tahu karena saat ini peserta didik dapat dengan mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi.
Dilain sisi, pesera didik didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan berkomunikasi, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. Tujuannya adalah terbentuk generasi "Produktif, kreatif, inovatif, dan afektif".
Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integratif memberi kesempatan murid untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam berbagai mata pelajaran. IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Sementara itu ketika ditemui di acara uji publik ini, Kepala Bidang TK dan SD Kabupaten Ogan Ilir, Faturrozi, menilai rancangan Kurikulum 2013 sangat efektif karena anak SD tidak lagi dibebani dengan terlalu banyak mata pelajaran. "Selain itu, kami di Kabupaten diberi kesempatan untuk memberi masukan pada kurikulum ini, dan juga tersedia waktu sosialisasi yang cukup untuk membuat strategi yang efektif untuk sosialisasi ke guru-guru hingga awal tahun ajaran baru 2013 nanti," ungkapnya.
Hadir dalam sosialisasi sebanyak 275 orang pemangku kepentingan pendidikan, antara lain: seluruh kepala dinas kabupaten/kota, kepala bidang dikdas dan dikmen, kepala seksi kurikulum, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), para pengawas, dan perwakilan guru, tim pengembang kurikulum, perwakilan dosen, perguruan tinggi, PGRI, dewan pendidikan, maupun pengamat pendidikan di Sumatera Selatan.

Sumber: Kemendiknas.go.id.http://kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/890