Kemdikbud Luncurkan Kampanye Indonesia Berkarakter

Jakarta --- Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Ditjen Kebudayaan Kemdikbud menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Kampanye Media bertemakan "Indonesia Berkarakter". Kegiatan ini dilakukan untuk membangkitkan nilai-nilai tradisi budaya masyarakat dan mendukung pembangunan karakter bangsa. Peluncuran kegiatan Indonesia Berkarakter berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, pada Sabtu (1/12) sore.
Dalam konteks sosialisasi dan kampanye media saat ini, nilai-nilai karakter bangsa yang ada dalam kehidupan keseharian dalam berbagai bentuk media. Media tersebut antara lain pembuatan filler, penyusunan advertorial, buletin, iklan layanan masyarakat, CD, pemutaran film dokumenter, dan jingle iklan Indonesia Berkarakter.
Di samping pembuatan produk-produk yang bertemakan Indonesia Berkarakter, dilakukan kampanye ke lima provinsi di luar Jakarta, seperti Palangkaraya, Jayapura, Palembang, Makassar dan Bali. Kampanye tersebut melibatkan para remaja, siswa SMP dan SMA, serta guru-guru pendamping. Upaya diseminasi dilakukan pula dalam bentuk talkshow, baik tapping maupun live, di beberapa stasiun televisi dan radio. Dari hasil talkshow yang sudah berjalan, terlihat adanya hasrat masyarakat untuk membangkitkan kembali nilai-nilai kearifan lokal untuk menguatkan karakter bangsa.
Dalam testimoni Wamendikbud Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, yang diwakili Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Diah Harianti, mengatakan bahwa bergabungnya Ditjen Kebudayaan di bawah Kemdikbud menjadi momen penting untuk mendorong kebangkitan karakter bangsa, khususnya bagi generasi muda sebagai pilar utama pembangunan. Wamendikbud juga menghimbau generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kerja sama antar semua golongan dan mewujudkan Indonesia Berkarakter, Indonesia Beretika, dan Indonesia Berestetika.
Peluncuran kegiatan Indonesia Berkarakter di Balai Kartini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan kebudayaan. Acara diawali dengan doa dari perwakilan lima agama dan satu kepercayaan yang resmi diakui di Indonesia. Kemudian ada pertunjukan tarian daerah berupa siluet, hingga pertunjukan tarian dan teater gabungan dari berbagai daerah.

Sumber: Kemendiknas.go.id